“RATNA” Siap Bantu Kurangi Kontak Fisik Antara Tenaga Medis dan Pasien

 “RATNA” Siap Bantu Kurangi Kontak Fisik Antara Tenaga Medis dan Pasien

DENPASAR – baliprawara.com

UKM Robotec Universitas Udayana (Unud) atas instruksi Rektor, berinisiatif menciptakan sebuah mobil robot, yakni Robot Asisten Udayana atau yang disingkat menjadi “RATNA”.

Menurut Ketua Ratna Developer Team, I Gede Feryanda Frasiska, robot ini bukanlah pengganti suster, melainkan untuk membantu meminimalkan kontak langsung antara pasien Covid-19 dengan tenaga medis khususnya dokter yang bertugas, sehingga ada social distancing nantinya. Mengingat, dalam kondisi pandemi Covid-19, tenaga medis merupakan garda terdepan dalam penanganan di rumah sakit. “Tentunya dalam hal ini, dokter maupun perawat yang khusus menangani pasien Covid-19 ini, sangat rentan untuk tertular virus,” katanya saat ditemui disela ujicoba RATNA, di Gedung Student Center Unud, Jumat (10/7).

Lebih lanjut dikatakannya, pengerjaan RATNA ini, memakan waktu sekitar 5 minggu. Dimana pada mobil robot tersebut dilengkapi visual live communication, sensor suhu, sensor tekanan darah yang masih bersifat manual dan langsung dapat diketahui oleh operator atau dokter. “Robot ini disuplai dengan baterai yang cukup besar dengan daya 24 volt 240 watt dengan ketahanan kurang lebih 3 jam. Untuk bobotnya sekitar 15 kg, tapi masih dalam pengupayaan agar bisa dikurangi lagi. Sedangkan untuk tingginya sekitar 1,85 meter,” bebernya.

Terkait keunggulannya, mobil robot ini dapat dikontrol dan bisa berkomunikasi dari jarak jauh. Tentu dengan cara ini, akan ada social distancing. Pihaknya berharap, kedepan bisa mengembangkan robot ini agar lebih dapat membantu, tidak hanya pada saat pandemi ini tapi juga untuk berkelanjutan.

Pembina Tim Robotec, I Wayan Widhiada mengatakan, robot ini bisa menjadi media komunikasi antara dokter dan pasien. Dimana, kedua pihak dapat berkomunikasi melalui layar yang dipasang di robot, yang tersambung oleh internet. “Dokter bisa menggerakkan robot dari luar ruangan, sebagai operator. Sementara robotnya bisa digerakkan menuju ruang pasien,” katanya.

See also  590 Ribu Penumpang Terlayani di Bandara Ngurah Rai Selama Bulan Januari

Terkait dana yang dihabiskan, Widhiada mengaku belum dapat memastikan. Namun kata dia, untuk pengerjaan, rektorat mendanai sebesar Rp 80 juta. “Nantinya setelah 100 persen selesai, mobil robot ini akan diserahkan ke RSPTN Unud,” ucapnya. (MBP1)

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *